Sejarah pulau bali dimulai dari tulisan-tulisan yang terdapat dalam prasasti-prasasti.Adapun pada tahun-tahun,tidak atau belum terdapat tulisan-tulisan atau uraian dalam prasasti atau naskah-naskah lainya.Sehingga dengan demikian belum didapat fakta yang kongkrit untuk itu.
Dalam prasasti yang paling kuno yang memakai bahasa bali,dilukiskan tahun dan tanggal akan tetapi tiada disebutkan nama rajanya.Sebelum prasasti itu dibuat ada juga beberapa prasasti yang menggunakan bahasa sansakerta.
Diantara tahun 883 - 914 tahun masehi terbitlah beberapa buah prasasti yang berbahasa bali kuno.Tujuh diantara prasasti itu hingga kini masih ada.Disebutkan dalam prasasti itu kraton raja di singhamandawa,tetapi nama rajanya juga tidak disebut.
Diblanjong,didesa sanur terdapat sebuah tugu dimana tertulis dengan huruf sansakerta ( dalam bahasa bali kuno ) dan sebagian memakai tulisan bali kuno dengan berbahasa sansakerta.
Dalam prasasti ini terdapat tahun yang ditulis dalam bentuk candra sangkala,yang berbunyi :
" KHECARA - WAHNI - MURTI "
Telah menjadi kebiasaan orang pada zaman dahulu,bila membubuhi tahun-tahun pada peristiwa penting.Selain angka-angka yang tertulis juga terdapat Kalimat dalam bentuk candra Sangkala.tiap- tiap kata memiliki nila yang tertentu,misalnya :
- carira = 8
- buana = 1 dan sebagainya.
Setelah kita menemukan dari kata-kata itu maka cara menghitung tahun haruslah dari belakang.
- Khecara = 1.binatang jadi sama dengan 9
2.air rasa atau 6
- Wahni = geni atau api sama dengan 3
- Murti = carira atau badan sama dengan 8.
* Keadaan pemerintahaan
Dalam beberapa bahagian pemerintahan umpamanya tata usaha,undang-undang kehakiman,raja-raja di bantu oleh badan penasehat.Badan penasehat itu setara dengan rad kerta yang ada sekarang.
Akan tetapi pada zaman kuno hanya suatu badan penasehat pusat yang memiliki hak yang lebih besar dari pada kekuasaan rad kerta.Badan penasehat pusat itu memakai beberapa nama.Dalam prasasti kuno yaitu :
- Panglapuan
- Samohanda
- Senapati
Dalam prasasti yang paling kuno yang memakai bahasa bali,dilukiskan tahun dan tanggal akan tetapi tiada disebutkan nama rajanya.Sebelum prasasti itu dibuat ada juga beberapa prasasti yang menggunakan bahasa sansakerta.
Diantara tahun 883 - 914 tahun masehi terbitlah beberapa buah prasasti yang berbahasa bali kuno.Tujuh diantara prasasti itu hingga kini masih ada.Disebutkan dalam prasasti itu kraton raja di singhamandawa,tetapi nama rajanya juga tidak disebut.
Diblanjong,didesa sanur terdapat sebuah tugu dimana tertulis dengan huruf sansakerta ( dalam bahasa bali kuno ) dan sebagian memakai tulisan bali kuno dengan berbahasa sansakerta.
Dalam prasasti ini terdapat tahun yang ditulis dalam bentuk candra sangkala,yang berbunyi :
" KHECARA - WAHNI - MURTI "
Telah menjadi kebiasaan orang pada zaman dahulu,bila membubuhi tahun-tahun pada peristiwa penting.Selain angka-angka yang tertulis juga terdapat Kalimat dalam bentuk candra Sangkala.tiap- tiap kata memiliki nila yang tertentu,misalnya :
- carira = 8
- buana = 1 dan sebagainya.
Setelah kita menemukan dari kata-kata itu maka cara menghitung tahun haruslah dari belakang.
- Khecara = 1.binatang jadi sama dengan 9
2.air rasa atau 6
- Wahni = geni atau api sama dengan 3
- Murti = carira atau badan sama dengan 8.
* Keadaan pemerintahaan
Dalam beberapa bahagian pemerintahan umpamanya tata usaha,undang-undang kehakiman,raja-raja di bantu oleh badan penasehat.Badan penasehat itu setara dengan rad kerta yang ada sekarang.
Akan tetapi pada zaman kuno hanya suatu badan penasehat pusat yang memiliki hak yang lebih besar dari pada kekuasaan rad kerta.Badan penasehat pusat itu memakai beberapa nama.Dalam prasasti kuno yaitu :
- Panglapuan
- Samohanda
- Senapati
Comments
Post a Comment